Allah ta’ala tidaklah menakdirkan sesuatu kecuali ada sebabnya,
kebahagiaan itu ada sebabnya, kesedihan itu juga ada sebabnya. Oleh
karenanya barang siapa mendatangkan sebab-sebab kebahagiaan dan menjauhi
sebab yang mengantarkan kepada kesedihan, maka akan tercapai
kebahagiaan itu dengan izin Allah.
Diantara sebab kebahagiaan
itu adalah menfokuskan diri terhadap waktu yang anda berada saat ini,
tidak terlalu larut dalam kesalahan yang telah lalu, juga tidak takut
terhadap apa yang akan terjadi di masa mendatang. Seorang yang terlalu
larut dalam kesedihan di masa lalu dan khawatir terhadap masa depan,
banyak waktu terbuang sia-sia. Tidak ada manfaat yang bisa diraih dalam
hal itu [1]. Justru kesedihan semakin bertambah. Masalah semakin ruwet.
Maka bergeraklah, sibukkan diri dengan hal-hal bermanfaat.
Yang sudah berlalu tidak mungkin kita menolaknya, karena memang sudah
ditakdirkan dan sudah terjadi. Adapun yang akan datang kita belum tau,
perkara itu berada dalam kekuasaan Allah ‘azza wa jalla, bukan manusia
yang mengatur. Oleh karenanya bersungguh-sungguhlah untuk tidak
berlarut-larut dalam kesedihan karena masa lalu, dan bertawakkal kepada
Allah terhadap masa yang akan datang.
Kehidupan anda adalah
saat ini, detik ini, bukan selainnya, waktu yang anda berada di dalamnya
itulah hidup anda. Maka berbuatlah, bersungguh-sungguhlah untuk
memggunakannya dalam kebaikan , ketaatan kepada Allah, dan hal-hal yang
bermanfaat.
Waktu ini; yang anda berada di dalamnya saat ini
akan berlalu, ia begitu cepat berlalu, sebentar lagi akan menjadi
“tadi”, satu hari lagi akan menjadi “kemarin”, satu tahun lagi … sepuluh
tahun lagi, akan mejadi “dahulu”. Oleh karenanya seorang ulama salaf
berkata ,
“Waktu ibarat pedang, jika anda tidak memotongnya (untuk hal-hal yang bermanfaat), maka ia yang akan memotongmu.“
Andai waktu itu kita gunakan dalam kebaikan, seperti menuntut ilmu,
menghafal Alquran, menghafal hadits Rasulullah shallallahu alahi wa
sallam, berbakti kepada kedua orang tua, membantu orang yang lagi
kesusahan, bersungguh-sungguh untuk mengggunakannya dalam ketaatan,
betapa indah dan bahagianya manakala anda mengingatnya kelak. Maka
ukirlah kenangan indah itu.
silakan share semoga bermanfaat dan menginspirasi serta menjadi renungan bagi sahabat yang lainnya
0 komentar:
Posting Komentar