Pemangkasan (purining) adalah tindakan
pembuanga bagian-bagian tanaman seperti cabang atau ranting dengan mendapatkan bentuk tertentusehingga dicapai
tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah
pengendalian hama penyakit serta mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya
berguna untuk mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan
buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Sementara itu, pelatihan (training)
adalah tindakan pengarahan pertumbuhan tanaman dengan tujuan memperbaiki
penampilan tanaman.Pelatihan dapat dilakukan dengan hanya sekedar memberi
penopang agar tanamandapat tumbuh normal, atau dengan melenturkan, membengkokkan,
melilitkantanaman atau dapat pula dengan mengikat tanaman tersebut pada suatu
struktur penunjang. Tindakan pelatihan
dan pemangkasan perlu dilakukan terhadap tanaman buah-buahan berkayu tahunan
(umur produktif 20 40 tahun).
Di dalam praktiknya, seringkali tindakan
pelatihan digabung atau dbilakukan bersamaan dengan tindakan pemangkasan. Hal
ini dilakukan dalam rangka pemeliharaan tanaman. Dalam praktik pemangkasan dan
pelatihan digunakan beberapa terminologi yaitu pemancungan dan penjarangan.
Pada pemancungan (heading back), tidak semua pucuk atau cabang dibuang, tetapi
dipotong pada berbagai jarak dari ujung. Prosedur ini merangsang tumbuhnya
pucuk-pucuk baru dari mata tunas di bawah potongan dan menekan pertumbuhan
terminal dari cabang yang bersangkutan.Sedangkan pada penjarangan (thinning
out), seluruh pucuk atau cabang dipotong pad titik pertautannya dengan cabang
yang lebih besar (atau lebih tua). Penjarangan bertujuan untuk memperbaiki
bagian-bagian yang terlalu rimbun ataumembuang cabang-cabang yang mengganggu
atau tidak berguna.
A.Macam-Macam
Pemangkasan
Berdasar umur tanaman, pemangkasan dapat
dibedakan menjadi tiga,yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman
yang belum menghasilkan, dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilka.Sedangkan
berdasarkan tujuannya, pemangkasan tanaman hortikultura pohon dapat
dikelompokkan menjadi :
1. Pemangkasan mengendalikan ukuran
tanaman
Pemangkasan untuk mengendalikan
ukuran tanaman merupakantindakan yang sangat perlu untuk dilakukan, mengingat tanaman
tahunan (seperti pohon buah-buahan dan tanaman hias pohon) tumbuh secara terus
menerus. Apabila ukuran tanaman tidak dikendalikan, maka dapat mempengaruhi
nilai-nilai estetika ataupun asas manfaatnya. Misalnya,untuk mrmpermudah
pemanenan buah, maka ukuran tanaman hendaknya tidak terlalu tinggi agar mudah
terjangkau.
Dengan demikian, perludilakukan
pembuangan secara selektif terhadap bagian-bagian vegetatif tertentu pada
tanaman untuk mempertahankan ukuran optimalnya.2.Pemangkasan untuk
mengendalikan bentuk tanamanPemangkasan ini berkaitan erat dengan kekuatan
struktural individutanaman tersebut. Kekuatan struktural ini dapat diperoleh
denganmembuang cabang-cabang yang membentuk sudut tajam sehingga menyisakan
cabang-cabang dengan sudut yang tumpul/lebar. Percabangandengan sudut
tajam/sempit cenderung mudah patah bila mendapat tekanankarena tidak adanya
kambium yang sinambung dan adanya kulit kayu atau parenkim yang terjepit pada
ketiak batang.Pangkas bentuk ada 3 tahap, yaitu :
Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam
pada musim hujandengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan
tanahdan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara
3 cabang yang arahnya menyebar.
Tahap II: pemangkasan dilakukan pada
ketiga cabang yangtumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan
1-2 ruasatau pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabangdipelihara 3
tunas, namun jika tunas yang ada lebih dari 3, maka tunas tersebut akan
dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang
1- 3 - 9.
Tahap III : Ketika tanaman sudah berumur
3 tahun, makadilakukan cara yang sama seperti pada tahap II, tetapi tunas
yangtumbuh dipelihara semua untuk produksi.3.Permangkasan untuk meningkatkan
keragaan tanamanPemangkasan untuk keragaan tanaman adalah tindakan pemangkasan
yang ditujukan untuk mempertahankan atau bahkanmeningkatkan keragaan tanaman.
Pemangkasan ini biasanya dilakukanterhadap tanaman yang akan dipindahkan dari
suatu lokasi ke lokasi lainatau terhadap bibit yang akan dipindahkan dari
pembibitan ke kebun,yakni dengan memangkas sebagian akar dan atau
daun-daunnya.Pemangkasan akar dapat merangsang inisiasi akar-akar
baru,Sedangkan pemangkasan daun dapat mengurangi luas bidang
transpirasisehingga diperoleh keseimbangan antara laju transpirasi melalui
daundengan laju penyerapan air melalui akar.
4. Pemangkasan
untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil (produksi)
Pemangkasan jenis ini merupakan suatu
langkah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Untuk itu, perlu
dilakukan pemangkasan secara selektif (bukan pemangkasan berat, karena
akanmerangsang pertumbuhan vegetatif). Pemangkasan selektif ini akanmembantu
akumulasi karbohidrat tanaman untuk pembentukan bunga dan pertumbuhan buah.
Selain itu, mutu bunga dan buah sangat dipengaruhioleh vigor cabang di mana
bunga dan buah tersebut berada serta letak cabang tersebut pada
pohon.Pemangkasan ini bertujuan untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang
yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalamdan ke bawah, serta cabang
air yaitu cabang muda yang tidak akanmenghasilkan buah. Pemangkasan produksi
dilaksanakan segera setelah panen.5.Pemangkasan untuk peremajaan tanaman.
Pemangkasan untuk peremajaan tanaman
sangat perlu untuk merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Tanaman harusterus-menerus
diremajakan agar dapat membentuk kayu pada umur reproduktif optimum sehingga
diperoleh keragaan yang unggul. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam
pemangkasan peremajaan ini antaralain adalah:
a.
Waktu
diferensiasi tunas bunga (inisiasi tunas bunga dapat terjadi padamusim yang
sama dengan pembungaan atau dapat pula pada musimsebelumnya).
b.
Umur
cabang yang paling banyak menumbuhkan tunas dengan mutu terbaik.
Dalam pelaksanaannya, terdapat dua dasar
pemangkasan, yaitu pemancungan (headlingback) dan penipisan (thinning out).
Pemancunganmerupakan pembuangan atau pemotongan bagian ujung suatu cabang
sampaitinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat memecahkan dominansiapikal,
maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif yang lebat
sebagai akibat dari tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh karena itu, pemancungan
cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan pola menyemak (bush) dan
kompak. Apabila pemancungan dilakukan terhadaptanaman yang tengah aktif tumbuh,
maka diistilahkan sebagai perompesan.Sedangkan penipisan adalah pembuangan
cabang-cabang denganmeninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama. Penipisan
memiliki pengaruh yang berlawanan dengan pemancungan, yakni meningkatkan
pemanjangan dari cabang-cabang terminal yang ditinggalkan. Sebagai
hasilakhirnya adalah pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi berkurang. Dengan
penipisan, pohon-pohon yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebihterbuka sehingga
menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar (tetapi bukan lebat).
Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan pohon- pohon tua sehingga
merangsang pertumbuhan titik-titik ditinggalkan. Penipisan terhadap pohon yang
sedang aktif tumbuh dinamakan perompesan tunas atau deshooting.
C. Respon Pemangkasan Tindakan
Pelatihan dan pemangkasan memiliki
dampak fisiologister hadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Respon fisiologis
tanaman terhadap pelatihan dan pemangkasan merupakan akibat dari perubahan-
perubahan yang terjadi pada bagian-bagian tanaman yang ditinggalkan
sertaterganggunya pola pembentukan auksin. Pengaruh tindakan pelatihan dan
pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ini
berbeda-bedatergantung apakah pada saat dipangkas tanaman dalam keadaan normal
atau sedang tumbuh aktif. Pemangkasan berhubungan pula dengan pembungaan tanaman.Tanaman
yang dipangkas pucuknya dengan berat, terutama bila masih mudacenderung untuk
tetap tumbuh secara vegetatif. Sementara itu, pemangkasanterhadap akar
cenderung untuk mendorong pembungaan. Hal ini dapatdijelaskan dengan teori
keseimbangan karbohidrat., di mana tanaman yang pucuknya dipangkas berat akan
menarik cadangan karbohidrat untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Akibatnya terjadi penurunan pada keseimbangan
karbohidrat. Sedangkan tanaman yang dipangkas akarnyaakan mengalami pengurangan
akumulasi nitrogen, sehingga terjadi penurunan dalam pertumbuhan vegetatifnya.
Akibatnya akan terjadi surpluskarbohidrat sehingga tanaman memasuki fase
pertumbuhan generatif.Pemangkasan yang dilakukan terhadap ujung batang
menyebabkanaktifnya tunas tunas aksilar yang biasanya terdapat langsung di
bawah pangkasan. Hal ini sebagai akibat dari hilangnya meristem penghasil
auksin sehingga konsentrasi auksin yang turun ke bawah menjadi
berkurang.Akibatnya, terjadi rangsangan untuk inisiasi pertumbuhan tunas-tunas
aksilar.Jadi, pemangkasan dengan hanya membuang ujung batang dapatmenghasilkan
bentuk baru sebagai akibat rusakya domansi apikal. Sementaraitu, pemangkasan
yang hanya membuang tunas-tunas samping dapatmeningkatkan vigor ujung batang,
sehingga meningkatkan kandungan auksin eodogen tanaman yang pada gilirannya
akan menghambat tumbuhnya tunas-tunas lateral.
DAFTAR
PUSTAKA
Zulkarnain.
2009.Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar