BLOG DALAM KEADAAN SEDANG DI REPARASI||MOHON MA`AF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN||TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG

Teknik Pemangkasan

Teknik Pemangkasan -

Pemangkasan (purining) adalah tindakan pembuanga bagian-bagian tanaman seperti cabang atau ranting dengan  mendapatkan bentuk tertentusehingga dicapai tingkat efisiensi yang tinggi di dalam pemanfaatan cahaya matahari, mempermudah pengendalian hama penyakit serta mempermudahpemanenan. Pemangkasan adakalanya berguna untuk mengurangi beban buah yang terlampau lebat sehingga didapatkan buah dengan kualitas dan kuantitas yang baik.
Sementara itu, pelatihan (training) adalah tindakan pengarahan pertumbuhan tanaman dengan tujuan memperbaiki penampilan tanaman.Pelatihan dapat dilakukan dengan hanya sekedar memberi penopang agar tanamandapat tumbuh normal, atau dengan melenturkan, membengkokkan, melilitkantanaman atau dapat pula dengan mengikat tanaman tersebut pada suatu struktur  penunjang. Tindakan pelatihan dan pemangkasan perlu dilakukan terhadap tanaman buah-buahan berkayu tahunan (umur produktif 20 40 tahun).
Di dalam praktiknya, seringkali tindakan pelatihan digabung atau dbilakukan bersamaan dengan tindakan pemangkasan. Hal ini dilakukan dalam rangka pemeliharaan tanaman. Dalam praktik pemangkasan dan pelatihan digunakan beberapa terminologi yaitu pemancungan dan penjarangan. Pada pemancungan (heading back), tidak semua pucuk atau cabang dibuang, tetapi dipotong pada berbagai jarak dari ujung. Prosedur ini merangsang tumbuhnya pucuk-pucuk baru dari mata tunas di bawah potongan dan menekan pertumbuhan terminal dari cabang yang bersangkutan.Sedangkan pada penjarangan (thinning out), seluruh pucuk atau cabang dipotong pad titik pertautannya dengan cabang yang lebih besar (atau lebih tua). Penjarangan bertujuan untuk memperbaiki bagian-bagian yang terlalu rimbun ataumembuang cabang-cabang yang mengganggu atau tidak berguna.
A.Macam-Macam Pemangkasan
Berdasar umur tanaman, pemangkasan dapat dibedakan menjadi tiga,yaitu pemangkasan pada pembibitan, pemangkasan tanaman yang belum menghasilkan, dan pemangkasan tanaman yang sudah menghasilka.Sedangkan berdasarkan tujuannya, pemangkasan tanaman hortikultura pohon dapat dikelompokkan menjadi :
1.         Pemangkasan mengendalikan ukuran tanaman
            Pemangkasan untuk mengendalikan ukuran tanaman merupakantindakan yang sangat perlu untuk dilakukan, mengingat tanaman tahunan (seperti pohon buah-buahan dan tanaman hias pohon) tumbuh secara terus menerus. Apabila ukuran tanaman tidak dikendalikan, maka dapat mempengaruhi nilai-nilai estetika ataupun asas manfaatnya. Misalnya,untuk mrmpermudah pemanenan buah, maka ukuran tanaman hendaknya tidak terlalu tinggi agar mudah terjangkau.
Dengan demikian, perludilakukan pembuangan secara selektif terhadap bagian-bagian vegetatif tertentu pada tanaman untuk mempertahankan ukuran optimalnya.2.Pemangkasan untuk mengendalikan bentuk tanamanPemangkasan ini berkaitan erat dengan kekuatan struktural individutanaman tersebut. Kekuatan struktural ini dapat diperoleh denganmembuang cabang-cabang yang membentuk sudut tajam sehingga menyisakan cabang-cabang dengan sudut yang tumpul/lebar. Percabangandengan sudut tajam/sempit cenderung mudah patah bila mendapat tekanankarena tidak adanya kambium yang sinambung dan adanya kulit kayu atau parenkim yang terjepit pada ketiak batang.Pangkas bentuk ada 3 tahap,  yaitu :
Tahap I : umur 1 tahun setelah tanam pada musim hujandengan memotong batang setinggi 50 - 60 cm dari permukaan tanahdan pemotongan di atas bidang sambungan. Dari cabang yang tumbuh dipelihara 3 cabang yang arahnya menyebar.
Tahap II: pemangkasan dilakukan pada ketiga cabang yangtumbuh tersebut setelah berumur 2 tahun, caranya menyisakan 1-2 ruasatau pupus. Tunas yang tumbuh pada masing-masing cabangdipelihara 3 tunas, namun jika tunas yang ada lebih dari 3, maka tunas tersebut akan dibuang. Tahapan pemangkasan tersebut akan diperoleh pohon dengan rumus cabang 1- 3 - 9.
Tahap III : Ketika tanaman sudah berumur 3 tahun, makadilakukan cara yang sama seperti pada tahap II, tetapi tunas yangtumbuh dipelihara semua untuk produksi.3.Permangkasan untuk meningkatkan keragaan tanamanPemangkasan untuk keragaan tanaman adalah tindakan pemangkasan yang ditujukan untuk mempertahankan atau bahkanmeningkatkan keragaan tanaman. Pemangkasan ini biasanya dilakukanterhadap tanaman yang akan dipindahkan dari suatu lokasi ke lokasi lainatau terhadap bibit yang akan dipindahkan dari pembibitan ke kebun,yakni dengan memangkas sebagian akar dan atau daun-daunnya.Pemangkasan akar dapat merangsang inisiasi akar-akar baru,Sedangkan pemangkasan daun dapat mengurangi luas bidang transpirasisehingga diperoleh keseimbangan antara laju transpirasi melalui daundengan laju penyerapan air melalui akar.
4. Pemangkasan untuk memperbaiki kuantitas dan kualitas hasil (produksi)
Pemangkasan jenis ini merupakan suatu langkah untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil buah. Untuk itu, perlu dilakukan pemangkasan secara selektif (bukan pemangkasan berat, karena akanmerangsang pertumbuhan vegetatif). Pemangkasan selektif ini akanmembantu akumulasi karbohidrat tanaman untuk pembentukan bunga dan pertumbuhan buah. Selain itu, mutu bunga dan buah sangat dipengaruhioleh vigor cabang di mana bunga dan buah tersebut berada serta letak cabang tersebut pada pohon.Pemangkasan ini bertujuan untuk memelihara tanaman dengan memotong cabang yang mati atau kering, cabang yang tumbuh ke dalamdan ke bawah, serta cabang air yaitu cabang muda yang tidak akanmenghasilkan buah. Pemangkasan produksi dilaksanakan segera setelah panen.5.Pemangkasan untuk peremajaan tanaman.
Pemangkasan untuk peremajaan tanaman sangat perlu untuk merangsang pertumbuhan reproduktif secara maksimum. Tanaman harusterus-menerus diremajakan agar dapat membentuk kayu pada umur reproduktif optimum sehingga diperoleh keragaan yang unggul. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam pemangkasan peremajaan ini antaralain adalah:
a.       Waktu diferensiasi tunas bunga (inisiasi tunas bunga dapat terjadi padamusim yang sama dengan pembungaan atau dapat pula pada musimsebelumnya).
b.       Umur cabang yang paling banyak menumbuhkan tunas dengan mutu terbaik.


Dalam pelaksanaannya, terdapat dua dasar pemangkasan, yaitu pemancungan (headlingback) dan penipisan (thinning out). Pemancunganmerupakan pembuangan atau pemotongan bagian ujung suatu cabang sampaitinggal satu tunas. Karena pemancungan dapat memecahkan dominansiapikal, maka setelah pemancungan biasanya terjadi pertumbuhan vegetatif yang lebat sebagai akibat dari tumbuhnya tunas-tunas lateral. Oleh karena itu, pemancungan cenderung menghasilkan pertumbuhan tanaman dengan pola menyemak (bush) dan kompak. Apabila pemancungan dilakukan terhadaptanaman yang tengah aktif tumbuh, maka diistilahkan sebagai perompesan.Sedangkan penipisan adalah pembuangan cabang-cabang denganmeninggalkan hanya cabang lateral atau batang utama. Penipisan memiliki pengaruh yang berlawanan dengan pemancungan, yakni meningkatkan pemanjangan dari cabang-cabang terminal yang ditinggalkan. Sebagai hasilakhirnya adalah pertumbuhan cabang-cabang lateral menjadi berkurang. Dengan penipisan, pohon-pohon yang tumbuhnya lemah dapat menjadi lebihterbuka sehingga menghasilkan suatu bentuk tanaman yang lebih besar (tetapi bukan lebat). Penipisan juga dapat ditujukan untuk meremajakan pohon- pohon tua sehingga merangsang pertumbuhan titik-titik ditinggalkan. Penipisan terhadap pohon yang sedang aktif tumbuh dinamakan perompesan tunas atau deshooting.
C. Respon Pemangkasan Tindakan
Pelatihan dan pemangkasan memiliki dampak fisiologister hadap pertumbuhan dan produksi tanaman. Respon fisiologis tanaman terhadap pelatihan dan pemangkasan merupakan akibat dari perubahan- perubahan yang terjadi pada bagian-bagian tanaman yang ditinggalkan sertaterganggunya pola pembentukan auksin. Pengaruh tindakan pelatihan dan pemangkasan terhadap pertumbuhan dan produksi tanaman ini berbeda-bedatergantung apakah pada saat dipangkas tanaman dalam keadaan normal atau sedang tumbuh aktif. Pemangkasan berhubungan pula dengan pembungaan tanaman.Tanaman yang dipangkas pucuknya dengan berat, terutama bila masih mudacenderung untuk tetap tumbuh secara vegetatif. Sementara itu, pemangkasanterhadap akar cenderung untuk mendorong pembungaan. Hal ini dapatdijelaskan dengan teori keseimbangan karbohidrat., di mana tanaman yang pucuknya dipangkas berat akan menarik cadangan karbohidrat untuk meningkatkan pertumbuhannya.
Akibatnya terjadi penurunan pada keseimbangan karbohidrat. Sedangkan tanaman yang dipangkas akarnyaakan mengalami pengurangan akumulasi nitrogen, sehingga terjadi penurunan dalam pertumbuhan vegetatifnya. Akibatnya akan terjadi surpluskarbohidrat sehingga tanaman memasuki fase pertumbuhan generatif.Pemangkasan yang dilakukan terhadap ujung batang menyebabkanaktifnya tunas tunas aksilar yang biasanya terdapat langsung di bawah pangkasan. Hal ini sebagai akibat dari hilangnya meristem penghasil auksin sehingga konsentrasi auksin yang turun ke bawah menjadi berkurang.Akibatnya, terjadi rangsangan untuk inisiasi pertumbuhan tunas-tunas aksilar.Jadi, pemangkasan dengan hanya membuang ujung batang dapatmenghasilkan bentuk baru sebagai akibat rusakya domansi apikal. Sementaraitu, pemangkasan yang hanya membuang tunas-tunas samping dapatmeningkatkan vigor ujung batang, sehingga meningkatkan kandungan auksin eodogen tanaman yang pada gilirannya akan menghambat tumbuhnya tunas-tunas lateral.



DAFTAR PUSTAKA

Zulkarnain. 2009.Dasar-Dasar Hortikultura. Bumi Aksara. Jakarta.



Artikel Terkait:

0 komentar: