BLOG DALAM KEADAAN SEDANG DI REPARASI||MOHON MA`AF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN||TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG

Siapa Yang Membiayai ISIS ?

Siapa Yang Membiayai ISIS ? -

DUNIA
Siapa Yang Membiayai ISIS?
Setelah merebut kota Mosul di utara Irak,
ISIS didaulat sebagai kelompok teroris
paling kaya di dunia dengan dana jihad
diperkirakan sekitar 2 miliar US Dollar.
Dari mana uang tersebut berasal?
Sekitar 500 miliar Dinar atau setara
dengan 5 Triliyun Rupiah lenyap dari
Bank Sentral Irak cabang Mosul ketika
gerilyawan ISIS merebut kota di utara
tersebut. Pengamat meyakini, kelompok
Islam militan itu kini mengantongi dana
jihad sebesar dua miliar US Dollar. Dari
mana uang sebesar itu berasal, hingga
kini belum jelas.
Pemerintah Irak menuding Arab Saudi
mendukung perang yang dilancarkan ISIS.
"Kami menanggap Arab Saudi
bertanggungjawab," atas dukungan
finansial dan moral yang didapat ISIS,
kata Perdana Menteri Nuri al-Maliki,
Selasa (17/6).
Amerika Serikat yang juga sekutu dekat
Riyadh menepis tudingan sang perdana
menteri. Ucapannya itu "tidak tepat dan
menghina," kata Jen Psaki, Jurubicara
Kementrian Luar Negeri AS di
Washington.
Duit dari Teluk?
"Tidak ada bukti kuat yang melandaskan
keterlibatan pemerintahan sebuah negara
dalam pembentukan dan pendanaan ISIS
sebagai organisasi," kata Charles Lister,
Peneliti di Brookings Doha Centre.
Sebaliknya Günter Meyer yang memimpin
Pusat Kajian Arab di Universitas Mainz,
Jerman, tidak meragukan adanya kucuran
uang dari negeri jiran. "Sumber keuangan
terbesar sejauh ini adalah negara-negara
di Teluk, terutama Arab Saudi, tapi juga
Qatar, Kuwait dan Uni Emirat Arab," kata
Meyer.
Kepentingan negara-negara teluk
bermazhab Sunni pada keberadaan ISIS
sejatinya untuk meruntuhkan kekuasaan
Presiden Basyar Assad di Suriah, lanjut
Meyer. Sepertiga penduduk Suriah
termasuk golongan Sunni. Sementara
negeri di tepi Golan itu dipimpin oleh
minoritas Syiah Alawiyah.
Peran Arab Saudi
Saat ini pemerintah Arab Saudi pun
menyadari bahaya yang ia tuai.
"Penduduk Arab Saudi mewakili
kelompok terbesar di antara gerilyawan
ISIS. Jika mereka pulang, akan muncul
ancaman bahwa mereka lantas
merongrong pemerintah di Riyadh," kata
Meyer.
Peta wilayah yang dikuasai ISIS di Irak
dan Suriah
Menurutnya aman untuk berasumsi
bahwa kucuran dana dari Arab Saudi akan
terus berlanjut, "bukan dari pemerintah,
tapi dari penduduk yang kaya."
Sumber dana kedua buat ISIS adalah
ladang minyak di utara Suriah. "ISIS
memahami untuk segera menguasai
sumber rejeki ini. Mereka membawa
minyak mentah ke perbatasan Turki
untuk kemudian dijual," ujar Meyer.
Senjata Berkualitas dari Pasar
Internasional
Serupa dengan pendapat Charles Listeri
dari Brookings Doha Center. Menurutnya
ISIS mampu membiayai sendiri operasi
militernya. "ISIS berupaya membangun
jaringan di antara penduduk untuk
mengamankan kucuran dana
sumbangan." Sebagai contoh ia menyebut
pemerasan sistematis di Mosul.
"Yang dijadikan sasaran adalah pengusaha
kecil atau juga perusahaan besar, dan jika
isunya benar bahkan pemerintah
setempat," kata Lister. "Selain itu diduga
organisasi ini mengambil uang pajak di
kawasan yang dikuasainya, misalnya di
Raqqa, timur laut Suriah.
ISIS, menurut Meyer, akan menggunakan
uang tersebut untuk membeli
persenjataan. Ketika merebut kota Mosul,
kelompok teror itu juga menyita senjata
dan kendaraan lapis baja buatan Amerika
Serikat. "Dengan uang yang ada, mereka
akan mudah membeli senjata berkualitas
di pasar internasional."



Artikel Terkait:

0 komentar: