BLOG DALAM KEADAAN SEDANG DI REPARASI||MOHON MA`AF APABILA MASIH BANYAK KEKURANGAN||TERIMAKASIH TELAH BERKUNJUNG

8 TIPS MENYUBURKAN TANAH

8 TIPS MENYUBURKAN TANAH -

Hay..hay...hay... siapa yang cita-citanya
dulu ingin jadi petani??
pasti dikit yah
gini gan, ane mau membuat beberapa catatan
nih yang berhubungan dengan pertanian.
yang bisa kita aplikasikan dalam kehidupan
sehari-hari.

tema yang diangkat yaitu
Mari berkebun, karena berkebun itu
mudah dan menyenangkan

Bagi yang beranggapan berkebun pangan
hanya soal menenteng sekop, membuat
lubang, lalu menanam, tunggu dulu. Satu
hal perlu dipastikan: kandungan nutrisi
dalam tanah.

Mengikuti cara berkebun organik,
menebarkan kompos atau mulsa ke
permukaan tanah mungkin cukup untuk
menambahkan nutrisi. Namun kesuksesan
berkebun tergantung pada sehat atau
tidaknya tanah dalam jangka panjang.

Kondisi tanah yang lebih baik akan
meningkatkan produktivitas serta kualitas
tanaman.
Bagaimana membuat tanah kebun lebih
baik mari simak.

1. Lakukan Pelapisan
(Layering)

Tanah pada bedeng dapat diberi lapisan-
lapisan lewat dua teknik: gali (dig) atau
tanpa gali (no dig). Pada teknik pertama,
tanah digali secukupnya, kemudian
diberi lapis demi lapis bahan-bahan
organik serta tanah. Pada teknik tanpa
gali, lapisan-lapisan bahan organik dan
tanah cukup ditumpuk-tumpuk di atas
permukaan tanah hingga ketinggian
tertentu.

Layering bisa diartikan membuat kompos
langsung pada tanah, sehingga ketika
bahan-bahan organik terurai, nutrisi
langsung diserap oleh tanaman. Banyak
sekali bahan organik yang dapat
dijadikan lapisan-lapisan penyubur
tanah. Daun-daun hijau, daun-daun
kering, jerami, batang tanaman, ranting
tanaman, kertas biasa, kertas koran,
kertas kardus, kulit buah, kulit kacang-
kacangan, dan bahan-bahan yang cepat
terurai lain bisa dimanfaatkan.

Semakin
kecil potongan-potongannya, semakin
cepat bahan-bahan organik terurai oleh
perubahan suhu dan mikroorganisme.

Teknik pelapisan bahan-bahan organik
juga bermacam-macam. Ada yang asal
mencampurkan, ada pula yang
menatanya: letakkan ranting dulu,
kemudian daun hijau, lalu daun kering
atau kertas, lalu kotoran binatang, dan
terakhir tanah sebelum diulang lagi dari
daun hijau sampai ketinggian bedeng
dirasa cukup. Ada juga teknik yang
mengutamakan penggunaan batang dan
ranting kayu — namanya hugelkultur —
dengan tujuan agar tanah tetap basah
oleh kelembaban yang diserap oleh kayu

2. Tambahkan Kotoran
Binatang

Untuk mempercepat proses penguraian
bahan-bahan organik oleh suhu tinggi
dan mikroorganisme, sekaligus untuk
menambahkan unsur-unsur hara
berkadar tinggi khususnya nitrogen,
tambahkan kotoran binatang (manure)
di permukaan tanah atau dalam proses
layering. Utamakan kotoran dari
binatang pemakan rumput seperti sapi,
kambing, kuda, atau kelinci.
Untuk meminimalisir kontaminasi bibit-
bibit penyakit, gunakan manure dari
peternak rumahan atau peternakan kecil.

Disarankan pula untuk menggunakan
kotoran yang sudah dibiarkan selama
tiga bulan (sudah dibiarkan di kandang
selama tiga bulan; atau berada dalam
kompos selama tiga bulan sebelum
ditabur; atau beri jeda tiga bulan antara
penaburan kotoran dan pemanenan
tanaman khususnya yang diambil umbi
atau daunnya).

Harap perhatikan agar manure yang
sudah ditabur tidak mengalir atau
meresap ke dalam aliran air bawah
tanah, sumur, sungai, atau kolam, sebab
nitrogen dalam jumlah dan kadar tinggi
dapat merusak ekosistem air.

3. Sayangi Makhluk-Makhluk

Tanah adalah rumah bagi makhluk-
makluk kecil. Di dalam tanah yang sehat,
milyaran organisme mikro — mulai dari
yang kasat mata seperti cacing hingga
yang tak kasat mata seperti bakteri —
melakukan proses penguraian bahan-
bahan organik agar menjadi nutrisi bagi
tanaman. Mereka juga membuat rongga-
rongga kecil sehingga udara bisa masuk
ke tanah.

Dua poin sebelumnya, yakni melakukan
pelapisan tanah serta pemberian
kotoran binatang, termasuk cara untuk
menyayangi dan mengembangbiakkan
makhluk-makhluk mungil ini. Cara
lainnya adalah dengan tidak
menggunakan bahan-bahan kimia
berbahaya, entah itu pestisida,
herbisida, maupun pupuk non-organik.

Selain berbahaya bagi kesehatan
manusia, bahan-bahan tidak alami
tersebut juga dapat memusnahkan
mikroorganisme bermanfaat yang
sesungguhnya merupakan modal utama
terjaganya kesuburan tanah.

Contoh lain adalah dengan tidak
menginjak dan tidak menggemburkan
tanah bedeng yang sudah jadi.
Bayangkan, setelah bedengmu jadi dan
makhluk-makhluk kecil tadi mulai
beraktivitas untuk membuatnya subur,
tiba-tiba mereka terinjak di bawah
kakimu, atau tercerai-berai oleh cangkul.

Nah, apalagi kalau yang digunakan
adalah alat-alat berat seperti traktor.
Untuk menjaga kesuburan tanah, seperti
sudah disebutkan di atas, tambahkan
saja bahan-bahan organik termasuk
kotoran binatang ke permukaan bedeng,
sehingga proses penggemburan tanah
secara alami terus berlanjut, nutrisi bagi
tanaman terus tersedia, dan makhluk-
makhluk mungil yang kita sayangi hidup
damai dalam rumahnya.

4. Pekerjakan Ayam

Kok ayam dipekerjakan?

Kalau mereka senang, kenapa tidak?
Apabila ukuran kebun mencukupi,
mengurung ayam di posisi yang
berpindah-pindah dapat membantu
meningkatkan kesuburan tanah. Hal ini
tentunya tidak dilakukan di bedeng-
bedeng yang sudah jadi.

Saat ayam dikurung, masukkan berbagai
macam bahan organik bersama mereka.
Ayam akan mengorek-ngorek dan
mematuk-matuk bahan-bahan organik
untuk mencari makan, sehingga rumput,
daun, ranting, kertas, dll. langsung
menjadi potongan-potongan yang lebih
kecil di permukaan tanah. Ingat,
semakin kecil potongan-potongan bahan
organik, semakin cepat pula mereka
diurai oleh mikroorganisme, apalagi
dengan adanya kotoran ayam yang
tercampur.

Tips tambahan: Mengurung ayam di
bawah pohon buah berarti membiarkan
mereka memakan larva-larva lalat buah
yang hidup di dalam buah busuk yang
berjatuhan.

5. Tebarkan Mulsa

Mulsa itu penutup tanah gan,
penutup tanah terbagi 2, organik dan
anorganik,
Yg organik dapat berupa jerami kering,
atau sisa potongan tanaman
Yg anorganik dapat berupa plastik

Tujuan dibuat mulsa adalah:
- untuk menjaga mikroorganisme
didalam tanah agar tetap hidup
- menjaga agar unsur hara di dalam
tanah tidak memuai akibat kekeringan
- menjaga suhu tanah
- dan juga sebagai penghambat gulma
tumbuh
- untuk mulsa organik dalam jangka
panjang dapat berguna sebagai pupuk.
Mulsa (mulch) adalah apapun yang
menutupi permukaan tanah dengan
tujuan menjaga kelembaban tanah,
menghalangi sinar matahari agar rumput
tidak tumbuh, serta menyediakan nutrisi
tambahan.

Bahan-bahan non-organik seperti batu
atau plastik bisa digunakan, tapi tujuan
memberi nutrisi tambahan tidak akan
tercapai. Maka dari itu, disarankan
untuk menggunakan bahan-bahan
organik seperti potongan rumput,
jerami, kulit-kulit buah atau kacang,
kertas, dll. sebagai mulsa. Lama-
kelamaan, mulsa akan terurai dan turut
memberi nutrisi bagi tanaman. Setelah
beberapa bulan, jangan lupa tambahkan
lapisan mulsa baru.

6. Tanam Mulsa Hidup

Tahu tanaman semanggi?

Semanggi termasuk tanaman penutup
permukaan tanah, sekaligus dapat
mengikat nitrogen pada akarnya. Karena
cepat berkembang biak, semakin lebar
permukaan tanah yang ditutupi
semanggi, semakin terjaga pula
kelembabannya. Tak hanya itu, tiap kali
daunnya rontok, ada dua manfaat yang
timbul. Pertama, daunnya yang
membusuk menjadi kompos, dan ada
nitrogen pada akarnya yang akan
terlepas ke dalam tanah untuk diserap
tanaman lain.

Semanggi, pegagan, kacang-kacangan,
dan polong-polongan dapat memberikan
tiga manfaat tersebut. Akan tetapi, tidak
semua tanaman menyukai nitrogen
dalam kadar tinggi, misalnya cabai,
tomat, dan terong. Untuk tanaman-
tanaman seperti ini, coba manfaatkan
tanaman lain untuk menutupi dan
menjaga kelembaban tanah, misalnya
krokot, mint, atau ubi jalar.

Silakan kunjungi Link Ini untuk mencari
tahu tanaman-tanaman apa saja yang
cocok ditanam berdampingan, kemudian
lakukan eksperimen mulsa hidupmu
sendiri.

7. Manfaatkan Rumput

Banyak pencinta tanaman yang benci
dengan rumput, dengan alasan mereka
mengganggu pertumbuhan tanaman lain.
Menggunakan bahan kimia pembunuh
rumput bukan solusi yang tepat.

Cara
paling baik untuk mencegah
pertumbuhan rumput adalah dengan
mulsa.
Akan tetapi, bukan berarti rumput tidak
bermanfaat sama sekali. Beberapa
rumput memiliki sistem akar yang sangat
panjang sehingga mampu menghunjam
ratusan sentimeter ke dalam tanah.

Tanaman-tanaman yang memiliki
kemampuan ini dapat menyerap
beragam mineral yang berasal dari
lapisan bebatuan bumi. Mineral-mineral
ini kemudian disimpan di daun. Potong
rumput-rumput tersebut, jadikan
kompos atau mulsa, maka mineral-
mineral tadi pada akhirnya akan diserap
oleh tanaman-tanaman pangan di
kebunmu.

8. Tumpang Sari dan Rotasi

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya,
ada beragam tanaman yang ketika
ditanam berdampingan dapat saling
membantu. Kecocokan ini dapat terjadi
pada tingkat terkecil — tingkat
molekuler. Bayangkan satu tumbuhan
menyerap nutrisi dari tanah atau udara,
kemudian ia bersedekah dengan
membagi-bagikannya kepada
tetumbuhan lain. Hal ini bisa terjadi
ketika tanaman tersebut masih hidup
atau ketika daun, akar, ranting, atau
keseluruhan tumbuhan tersebut rontok
dan membusuk atau mati. Interaksi
seperti ini termasuk dalam kategori
tumpang sari: ada saripati kehidupan
yang ditumpangkan oleh satu tanaman
ke tanaman lain.

Silakan kunjungi link ini untuk mencari
tahu tanaman-tanaman apa saja yang
cocok ditanam berdampingan, kemudian
lakukan eksperimen tumpang sarimu
sendiri.

Sistem rotasi kebun juga dapat menjaga
kandungan nutrisi dalam tanah.
Bayangkan satu bedeng ditanami cabe,
tomat, dan bawang, dan satu bedeng
lain ditanami kacang-kacangan dan sawi.

Bedeng pertama menyerap banyak
nitrogen namun tidak memiliki tanaman
yang dapat mengembalikan unsur
tersebut ke tanah. Bedeng kedua
memiliki kacang-kacangan yang menjaga
keberadaan kandungan nitrogen. Ketika
musim berganti dan bedeng harus
ditanami kembali, mengubah letak cabe,
tomat, dan bawang ke bedeng kedua,
kemudian kacang-kacangan dan sawi ke
bedeng pertama akan menjaga/
memperbaiki kandungan nitrogen di
kedua bedeng.

Sudah bisa membayangkan bagaimana
mengaplikasikan kedelapan tips tadi di
kebunmu? Tidak perlu ragu untuk
bereksperimen, selama langkah-langkah
yang kamu ambil bertanggung jawab.

Selamat menanam, dan selamat menjaga
kesuburan tanah.



Artikel Terkait:

0 komentar: